"Kita seharusnya menciptakan sesuatu untuk memajukan bangsa, dengan 'otak' kita sendiri, bukan menjiplak 'otak' orang atau bangsa lain," katanya, dalam sambutannya pada Indonesia Communication Technology (ICT) Award 2007 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (21/11).
Kalla mengatakan, untuk memberikan nilai tambah bagi produk-produk Indonesia, maka diperlukan inovasi dan kreativitas yang tinggi, sehingga produk dalam negeri termasuk dalam pengembangan teknologi telekomunikasi dapat diperhitungkan di pasar global.
"Kalau kita hanya menjiplak karya 'otak' orang lain atau bangsa lain, maka tidak akan ada nilai tambah, dan akhirnya tidak mampu bersaing dalam pasar global. Karena sebagian inovasi atau kreativitas yang ditampilkan dalam ICT Award ini, saya harap sekitar lima atau 10 persennya dapat dijual ke pasaran," tutur Wapres.
Jusuf Kalla mengatakan, saat ini bangsa Indonesia masih menjadi bangsa 'pemakai' produk-produk mancanegara, meski telah banyak inovasi yang dihasilkan para peneliti dan kaum muda Indonesia.
Wapres mengemukakan, sejarah mencatat orang-orang besar seperti Bill Gates hanya pemuda biasa yang dengan modal ketekunan, kerajinan dan semangat enterpreuner tinggi mampu 'menghipnotis' dunia dengan karyanya.
"Artinya apa, kita terutama kaum muda kita memiliki kemampuan juga asal dilakukan dengan ketekunan, kerajinan, pantang mundur, ditambah jiwa kewirausahaan, hingga apa yang dihasilkan dapat dijual," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar